makalah evaluasi penjas
EVALUASI PEMBELAJARAN
(Perbedaan Evaluasi Pembelajaran Dengan Evaluasi
Pembelajaran Penjas)
KELAS : B
KELOMPOK 4
NAMA :AHMAD
GIFARI HAMZAH 1531040060
:IQRAMULLAH
SUKIMAN 1531040066
:ANNA
ZULTANIAH 1531040071
:ABD. AZIZ 1531040073
:MUH.IKSYAM 1531040081
:ANDI ALAZIR
MULKI 1531040086
:SUDIRMAN 1531040096
:RAHMAT UMAR
MUSTAFA 1531040102
:IRMA
NURJANNAH IDRIS 1531040104
:NASIRAH 1531040107
:YUSRIFAL 1531040068
:ANDI KAHAR
MUSAKKAR 1531040092
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
latar Belakang
Proses
belajar-mengajar merupakan rangkaian kegiatan mulai dari merencanakan,
melaksanakan sampai dengan evaluasi serta
menyelenggarakan tindak lanjut dalam kegiatan belajar-mengajar.
Keberhasilan guru Pendidikan Jasmani dalam tugas mengajar, dapat dilihat dari
hasil belajar yang dicapai oleh muridnya. Untuk
mengetahui hasil yang dicapai tersebut, guru perlu melakukan suatu kegiatan
evaluasi terhadap kegiatan belajar siswa.
Evaluasi merupakan kegiatan pembelajaran yang meliputi evaluasi proses dan hasil belajar. Hasil kegiatan evaluasi tersebut akan
memberikan gambaran kepada guru dalam menyususn program berikutnya.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran
adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar
mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau mengolah atau menafsirkannya
menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar
tertentu. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil
belajar dan evaluasi pembelajaran.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apakah pengertian
Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran Penjas ?
2. Apakah
fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran Penjas ?
3. Apa saja jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
dan Evaluasi Pembelajaran Penjas ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran Penjas
A.Evaluasi
Pembelajaran
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian (KBBI, 1996 : 272).
Sedangkan Evaluasi menurut Suharsimi Arikunto (2004 : 1) adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan.
Fungsi utama
evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi
yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan
menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
Pembelajaran
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang
berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal (Gagne dan Briggs, 1979:3).
B. Evaluasi Pembelajaran Penjas
Proses belajar-mengajar merupakan
rangkaian kegiatan mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan evaluasi
serta menyelenggarakan tindak lanjut
dalam kegiatan belajar-mengajar. Keberhasilan guru Pendidikan Jasmani dalam
tugas mengajar, dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh para muridnya. Untuk
mengetahui hasil yang dicapai tersebut, guru perlu melakukan suatu kegiatan
evaluasi terhadap kegiatan belajar siswa.
Evaluasi merupakan kegiatan pembelajaran yang meliputi evaluasi proses dan hasil belajar. Hasil kegiatan evaluasi tersebut akan
memberikan gambaran kepada guru dalam menyususn program berikutnya. Gambaran tersebut dapat bersifat baik atau
sebaliknya, dengan demikian akan memberi kesempatan kepada guru untuk melakukan
program perbaikan (remidial) atau
pengayaan.
2.2
Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran Penjas
A. Fungsi Dan Tujuan Evaluasi
Pembelajaran
1. Fungsi
Evaluasi
Fungsi
evaluasi pembelajaran sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain memberi
informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :
a. Memberikan
landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta
didiknya.
b. Memberikan
petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah
dapat dicapai (Sudijono, 2006:12).
c. Membuat
kebijaksanaan dan keputusan.
d. Menilai
hasil yang dicapai para belajar.
e. Memperbaiki
materi dan program pendidikan.
2. Tujuan
Evaluasi
Tujuan umum
evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan
dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang
dialami oleh para peserta didik setelah meraka mengikuti proses pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu. Serta menghimpun informasi yang dijadikan dasar
untuk mengetahui taraf kemejuan, taraf perkembangan, taraf pencapaian kegiatan
belajar peserta didik.
Tujuan
khusus evaluasi pembelajaran adalah :
a. Untuk
merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
b. Untuk
mencari dan menemukan faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan
peserta didik dalam mengikuti program pendidiakan sehingga dapat dicari dan
ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
c. Untuk
mengetahui kemajuan hasil belajar peserta didik.
d. Mengetahui
potensi yang dimiliki siswa.
e. Mengetahui
hasil belajar siswa
f. Mengadakan
seleksi.
g. Mengetahui
kelemahan atau kesulitan belajar siswa
h. Memberikan
bantuan pemilihan jursan
i. Memberikan
motivasi belajar
j. Mengetahui
efektifitas guru
k. Mengetahui
efisiensi mengajar guru
l. Memberikan
bukti untuk laporan kepada orang tua atau masyarakat.
B. Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran Penjas
Tujuan evaluasi adalah untuk
mendapatkan informasi yang dapat memberikan gambaran tentang hasil kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukannya. Dengan gambaran
tersebut, guru sebagai perencana program dan pelaksana program pembelajaran dan
melakukan evaluasi, akan dapat mengambil keputusan untuk menentukan
tindakan apa yang paling tepat guna memperbaiki proses pembelajaran atau
tugasnya sebagai pendidik (guru).
Tujuan evaluasi tidak terlepas dari
fungsi evaluasi, maka guru dalam mengambil keputusan tidak terlepas pula dari
fungsi evaluasi, yaitu:
- Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajarannya serta dapat menempatkan anak didik sesuai dengan kemampuannya.
- Memberikan umpan balik kepada murid untuk dapat memperbaiki cara belajarnya, sehingga akan dapat meningkatkan kemampuan dalam menyerap bahan ajaran semaksimal mungkin.
- Memberikan informasi kepada orang tua tentang kemajuan kemampuan anaknya dalam kegiatan belajarnya, sehingga dapat memberikan bantuan atau dorongan untuk belajar lebih baik lagi di rumahnya.
- Bahan masukan bagi Kepala sekolah/Pengawas yang diperlukan, sehingga dapat memberikan pembinaan pembelajaran lebih lanjut.
2.3 Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi
Pembelajaran Penjas
A. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran
1. Jenis
evaluasi berdasarkan tujuannya
a.
Evaluasi
Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi
yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor
penyebabnya.
b. Evaluasi
Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi
yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria
program kegiatan tertentu.
c.
Evaluasi
Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi
yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang
sesuai dengan karakteristik siswa.
d. Evaluasi
Formatif
Evaluasi Formatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar dan
mengajar.
e.
Evaluasi
Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi
yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan siswa
B. Evaluasi Pembelajaran Penjas
Sebagai seorang guru untuk melakukan
evaluasi atau menilai muridnya perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian
sebagai berikut:
1. Objektif
Setiap guru untuk menilai muridnya harus bersifat
objektif tanpa dipengaruhi oleh pribadinya. Apa yang dinilai oleh
guru tersebut tidak membedakan murid yang satu dengan murid lainnya, yang disenangi atau tidak disenangi sehingga
nilai yang dihasilkan oleh para murid tersebut
betul-betul merupakan hasil yang didapatkan oleh murid sendiri yang
sebenarnya.
2. Reliabel
Dalam menilai murid dengan instrumen penilai dapat
dipercaya dan diandalkan, instrumen penilaian tersebut,
dilaksanakan dengan sistimatis dan kriteria yang jelas keberhasilannya serta
dapat dilaksanakan oleh siapa saja.
3. Menyeluruh
penilaian ini bersifat menyeluruh yang meliputi aspek
proses pembelajaran dan keberhasilannya sehingga terlihat perubahan tingkah
laku murid. Dengan demikian penilaian yang bersifat menyeluruh tersebut
meliputi pengetahuan, sikap, keterampilan dan kemampuan terhadap nilai yang
berlaku di masyarakat.
4. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana
bertahap, dan terus-menerus. Dengan demikian
akan mendapatkan gambaran tentang hasil dari pembelajaran berupa perubahan
tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan sikap dan keterampilan.
5.
Mendidik
Dalam menilai murid guru harus bersifat mendidik, artinya
bahwa guru menilai murid dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan
kepercayaan diri, meningkatkan minat, dan prestasi belajar serta berpengaruh
pada kemampuan murid untuk maju. Setiap hasil yang dicapai oleh murid harus
mendapatkan nilai yang sesuai dengan prestasinya, hal ini sebagai penghargaan pada prestasi
yang telah dicapai dengan baik. Bagi murid-murid yang tidak mencapai
prestasi yang ditetapkan akan mendapatkan bimbingan. Hal ini akan memberi
motivasi pada murid untuk lebih giat belajar.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Evaluasi pembelajaran
adalah proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang dilaksanakan, dengan
melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembealajaran. Pengukuran yang
dimaksud di sini adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran
dengan ukuran keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara
kuantitatif, sedangkan penilaian yang dimaksud di sini adalah proses pembuatan
keputusan nilai keberhasilan pembelajaran secara kualitatif. Evaluasi merupakan
sarana untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan dan
pengolahan data.
3.2 SARAN
Ketika
kegiatan evaluasi pembelajaran telah dilaksanakan, hendaknya segera ditindaki
apa-apa yang menjadi kekurangan dari proses pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Harjanto. 2005. Perencanaan
Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
Drs.
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung
: CV. Yrama Widya
Dr. Dimyati, Drs. Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
PT Rineka Cipta
PT Rineka Cipta
Komentar
Posting Komentar